malam ini saya mimpi (absurd) lagi. o iya sejak kapan saya mimpi nggak absurd ya? mimpi saya toh memang selalu absurd! sedikit saya ceritakan mungkin, saya berjalan dengan tutup kepala (akan) menuju GSP dari fakultas saya tercinta, fakultas psikologi. di depan saya ternyata banyak orang berkerumun, entah siapa mereka. dalam keadaan mata tertutup, saya menabrak seseorang, laki-laki saya rasa. dia menuntun saya menuju GSP, awalnya saya sih merasa aman dan lancar-lancar saja tapi entah dengan motivasi apa laki-laki yang menuntun saya ini berusaha membelokkan saya dari perjalanan menuju GSP. tapi untungnya saya sadar, jalan dari kampus saya ke GSP kan cuma lurus nggak ada belokan sehingga saya mengerem laki-laki di depan saya tersebut dan tetap berjalan lurus ke GSP. dari situ mimpi saya beralih, saya sudah berada di rumah, nunut nyuci ke seorang tetangga, tapi para tetangga saya terkesan memandang nyinyir ke arah saya. dalam perjalanan pulang dari sana saya ingat saya membaca sebuah surat kecil (yang saya ingat dari laki-laki yg menuntun saya ke GSP) tapi entah isinya apa. dalam perjalanan pulang itu saya bertemu dengan seorang teman kuliah saya, laki-laki, di dunia nyata orang ini cukup usil. nah, di dalam mimpi saya teman saya ini melempar batu ke atas dan jatuh ke kepala saya. SAKIT, saya terbangun

Mimpi

Tadi pagi saya mim[i absurd sekali. saya kembali ke sebuah SMP dimana dulu pernah saya jajahi. bertemu dengan kawan-kawan lama yang kini jarang sekali saya temui. tapi juga bertemu dengan seorang teman kuliah dengan seorang istri. KONFRONTASI!.
Sungguh menyenangkan sekali. mim[i adalah jembatan untuk kembali ke masa yang pernah saya lalui, pun menjadi jembatan ke masa yang akan saya hadapi. Sungguh, mimpi juga kantong doraemon wanna be, memenuhi semua yang saya ingini. hebat sekali mimpi.

benar kata pak rahmat (2012) diabaikan itu jauh lebih menyakitkan daripada dihukum secara langsung atau ditolak mentah-mentah

selamat

selamat, akhirnya Anda dipinang oleh kekasih Anda. menyenangkan sekali pasti ya dipinang oleh orang yang sangat kita cintai dan memang sudah kita dambakan menjadi pasangan hidup kita kelak. Anda yang pertama dari kita. Rasanya penasaran sekali bagaimana rasanya dilamar. Saya yakin akan sangat berbeda sekali ketika kita bilang ya aku mau jadi pacarmu dengan ya aku mau jadi istrimu. Ya, aku mau jadi istrimu menuntut sebuah komitmen yang jauh lebih besar dari sekedar ya aku mau jadi pacarmu. Sungguhpun saya sangat bahagia mendengar Anda akan segera menikah, saya dan teman-teman yang lain sangat bersukacita karena pernikahan Anda ini. Bahkan meski waktunya masih agak lama kami sangat bersemangat untuk mempersiapkan lagu yang akan kami bawakan ketika pernikahan Anda. Kami ingin tampil sempurna saat pernikahan Anda. Kami benar-benar bersuka cita menyambut hari bahagia Anda. Tahu mengapa kami sangat bersukacita? Ya, karena kami sangat MENGASIHI Anda. Ya, kami MENGASIHI Anda. Kebahagiaan Anda adalah kebahagiaan kami juga. Ehm, sebenarnya dibalik sukacita saya, saya kok ya agak sedih ya. Selama ini saya kemana-mana sama Anda, dikit-dikit sama Anda, minta tolong sama Anda, cerita sama Anda, ketawa busuk sama Anda, pergi sama Anda, begitu banyak hal yang membuat saya bergantung pada Anda. Saya sekarang berpikir, apabila Anda menikah lantas saya sama siapa? Mau bergantung pada siapa? Ah, Anda pintar, Anda memfasilitasi saya untuk mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Cara Anda sungguh hebat :)
Apapun itu sangat sangat bahagia akan pernikahan Anda, selamat dan semoga Anda bahagia selalu. Tuhan memberkati Anda :)

memaafkan bila dikaitkan dengan melupakan justru akan semakin beresonansi dan semakin menguatkan kemarahan yang dirasakan. Menimpan dendam adalah meminum racun dan berharap orang lain yang mati (Kick Andy Magazine)

akhirnya saya harus menulis (lagi), saya pikir cukup mengenaskan ketika dalam situasi seperti ini saya mendapati bahwa tak ada seorang pun yang bisa saya ajak bicara. tolong digaris bawahi TIDAK SEORANG PUN YANG BISA SAYA AJAK BICARA #sigh! tapi saya tetap bersyukur kok toh masih ada blog ini kan :)
Saya hanya ingin (sedikit) berkeluh kesah, keluhan tentang repotnya jadi orang di luar kelompok. Serba salah, dilematis, mau ini takut salah mau itu takut salah juga, nggak nglakuin ini dicibir nggak nglakuin itu dianggap tidak tahu diri, ah derita guweh!
ah terserahlah saya harus belajar ikhlas dan tulus dalam segala hal, semangat ya :)

yth ketua mudika wilayah mlati

Berikanlah sedikit waktu untuk saya berbicara pak (diucapkan dengan penuh rasa hormat), percayalah begitu banyak hal yang perlu kita perbaiki. Bukan, bukan maksud saya untuk menggurui, ini murni karena saya peduli. Lihat, betapa rusaknya sistem yang sedang kita jalani, informasi tidak pernah sampai pada diri, evaluasi yang sedianya menjadi sesuatu hal yang penting untuk kelangsungan kita nanti tak berbekas dan pergi, kejenuhan mulai merajai masing-masing dari kami.
Tolong pak, angkat kami dari kejenuhan ini, kita butuh INOVASI bukan sekedar kesenangan semu seperti ini. Pak, saya menawarkan solusi, uang yang kita miliki janganlah hanya untuk bersenang-senang tak tentu arah seperti ini, bukankah akan lebih baik bila kita berbagi? Gimana Pak?
Atau janganlah terlalu berpikir keluar dari sini, kita benahi dulu sistem kita ini. Mari-mari pelajari semuanya dari awal lagi. Kita bentuk diri kita menjadi sistem baru yang murni. Perjelas semuanya sejak dini, hargai semua orang dalam sistem ini. Jadwalkan segalanya dengan lebih terperinci. Evaluasi juga sangat penting untuk kehidupan sistem ini di kemudian hari.
Emmm Rasa-rasanya saya sudah terlalu banyak mengintervensi ya pak, nanti dikiranya saya sok nyikologi. Udah sih semoga dapat bermanfaat untuk pemulihan sistem ini. Terima kasih