Selasa, 18 Januari 2011

surat untuk ibu silvy

Yogyakarta, 19 Januari 2011
09.15 am

dengan hormat,

ibu silvy dewanjani yang baik, apa kabar? baik - baik saja kan? saya juga baik lho setelah kemarin ibu menjatuhkan saya dengan begitu keras. Saya membuat surat ini ga punya maksud apa - apa kok bu, saya hanya ingin menyampaikan kekecewaan saya saja atas kejatuhan saya kemarin.
Begini lho bu, sebenernya saya benar - benar merasa kecewa, saya tidak hanya menangisi nilai saya bu, saya menangisi usaha dan orang - orang yang telah membantu saya selama satu semester ini terutama setengah semester ini, alias penelitian ini. Asal ibu tahu, selama pembuatan proposal sampai pada laporan ini mungkin saya mengerjakan hampir 80 persennya. Mungkin saya ceritakan saja ya bu, jadi begini lho, kami satu kelompok ini kan bukan dari kalangan yang pinter kemampuan kami ya rerata saja, tapi mungkin yang dianggap bisa oleh teman - teman saya ya mungkin adalah saya. Pada waktu pembuatan proposal, kami membagi tugas, ada yang membuat latar belakang ada yang membuat tujuan dll, ada yang membuat dasar teori dsb, mereka membuat itu kemudian dikumpulkan ke saya, apabila dari mereka banyak yang salah ya mau tidak mau saya harus memperbaiki, contohnya dasar teori yang harus dicari kan bukan hanya soal teknologi namun teman saya hanya menemukan itu, ya sudah akhirnya saya yang nyari, saya ingin nilai yang maksimal.
Begitu pula dengan proses pembuatan blue print, sebenernya saya tau banyak yang janggal dengan item kami, tapi berhubung saya sendiri tidak tau apa yang harus saya ganti, ya saya biarkan sajalah. Pernah juga, dalam keadaan saya sedang sangat lelah saya harus menginstal spss dan seorang teman saya memburu saya untuk segera mangerjakan dan input data, wow saya sakit hati bu, sampai - sampai saya harus benar - benar merendahkan diri dan suara untuk memberitahu teman saya tersebut bu. Input selesai, saatnya analisis. Sungguhpun bu, saya benar - benar tidak mengerti. Item - item yg tidak valid membuat saya jatuh kembali, namun dengan pertolongan juno saya bisa sampai pada tahap analisis. Namun, itu juga ternyata salah, seharusnya ternyata kami harus membuat dua skala, saya eh kami berusaha bangkit kembali namun ternyata jatuh lagi dan harus meminta bantuan juno lagi. Baru pada akhirnya saya merasa bahwa saya benar - benar tidak mampu dan mengganti semuanya, inipun saya harus meminta tolong pada shufi. Kemudian, kami berusaha membagi tugas untuk hasil analisis, oke ternyata teman - teman tidak mengerjakan sesuai dengan apa yang benar menurut ibu, dan akhirnya saya juga yang harus mengerjakan laporan tersebut sampai selesai. Karena kami kelompok, saya ingin kami saling mengisi satu sama lain, laporan yang sudah saya selesaikan tersebut saya kirim ke mereka sekaligus untuk meminta daftar pustaka dan meminta feedback dari mereka. Tapi apa bu, yang memberi saya feedback hanya satu orang, parah, itu saya benar - benar merasa amat sangat kecewa bu.
Sampai di tahap akhir, dimana ternyata saya teledor, ah itu kejatuhan saya lagi bu, ya itu salah saya memang. Daftar pustaka, kata pengantar, daftar isi saya lagi yang buat, salah seorang dari saya ke amplas dong, enak ya bu, sementara saya stres dan jatuh bangun sedemikian rupa. Tapi yah mau gimana lagi ya bu, o iya yg mbuat presentasi saya juga lho bu keren kan? Dan presentasi pun berlangsung, saya pikir jawaban yang saya berikan kemarin itu bener lho bu, ya hanya saja mungkin memang tidak sesuai dengan apa yang ibu inginkan, kalau jawaban yang ibu inginkan itu jujur saya lupa. Ibu tanya ke 3 teman saya, sudah jelas mereka tidak mungkin mengerti,hahaa. Coba ibu tanya ke teman - teman sekelas mungkin mereka juga lupa kok bu :) Ya, saya rapuh bu saya rapuh, saya menangis seketika itu juga mengetahui bahwa saya tidak lulus dengan segala usaha keras yang saya lakukan, saya benar - benar merasa semua sia - sia, jatuh untuk kesekian kalinyalah saya bu. Dan yang membuat saya sakit hati lagi, teman saya yang awalnya taunya nilai yang ga lulus hanya nilai saya dia tenang - tenang saja, baru ketika saya menjelaskan yang benar dia baru stres dan meminta untuk bertemu ibu. Cih, rasanya saya pengen bilang : woyyy, kamu tu ga ngerjain ngapain juga mikirin nilai, aku ini lho jatuh bangun nangis ketawa buat mps tapi sia - sia. Serius bu, saya sakit hati sekali.
Tapi ya sudahlah, mungkin memang ini jalannya, toh dari sini kan saya jadi banyak belajar, terutama perbedaan kuantitatif dan kualitatif, hehe, terus misalnya juga mbuat item yang baik, mereka mana ngerti item itu turunan dari dasar teori yang diturunin lagi jadi definisi konseptual kemudian definisi operasional kemudian jadi aspek baru item - item, ah mereka pasti ga ngerti. terus juga cara ngoperasiin spss, mereka juga pasti ga tau. mbuat hasil analisis, dll, saya jadi belajar tersebut dan mereka kan belum tentu tau :). Paling ga besok kalau saya ambil makul psp atau kalau pas mau skripsi saya jadi punya lebih banyak pengetahuan, iya kan bu :) itu laporan penelitian kalau saya disuruh nerangin lagi saya pasti tau bu, ya iyalah saya yang ngerjain kok. hehe. Ya, saya banyak belajar kok bu, terutama juga meskipun saya sudah berusaha semaksimal saya bisa tenyata saya belum mendapatkan yang saya inginkan, meskipun sakit tapi saya harus ikhlas.
Sekali lagi saya tegaskan bu, yang saya tangisi bukan hanya nilai saya tapi usaha saya dan usaha orang - orang yang telah menolong saya terutama juno dan shufi. Dan saya tegaskan lagi saya membuat surat ini bukan untuk meminta tambahan nilai, saya benar - benar hanya ingin curhat bu, ibu dosen psikolog kan ya bu?
Tidak ada orang sukses yang tidak pernah gagal, ya kali ini saya memang gagal bu, tapi saya yakin kegagalan saya inilah yang akan membuka peluang saya menuju sebuah kesuksesan.
Terakhir, terimakasih ya bu untuk satu semester ini, maaf jika saya banyak salah. Tuhan mengasihi dan memberkati ibu selalu :)

Best regards,

pia

Tidak ada komentar: